AKU DAN WAJAH ITU
sejauh apapun aku berlari, sepertinya wajah itu tak pernah ada
sebab ingatanku bercabang dan melayang-layang
sama-sama terbang layaknya layang-layang
tali yang kupakai, tak pernah terulur
kalaupun mengendur, ia hanya mendesah
tak lama kemudian ia pasrah
sepasrah keringatku yang menderas ke tanah
aku dan wajah itu seperti bimbang
menimbang-nimbang sebuah harapan di depan mata
tapi semuanya tak pernah ada, sama persis dengan wajah itu
yang kembali menghilang sekedip mata
ketika pelarianku terhenti oleh suara yang menyapa
di perempatan sebuah gang
aku dan wajah itu tak pernah lagi ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan dikomentari sepuasnya...